Minggu, 05 September 2010

Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:


1. Edward B. Taylor

Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

2. M. Jacobs dan B.J. Stern

Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.

4. Dr. K. Kupper

Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.

5. William H. Haviland

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.

6. Ki Hajar Dewantara

Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

7. Francis Merill

• Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial

• Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.

8. Bounded et.al

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)

Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

10. Robert H Lowie

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

11. Arkeolog R. Seokmono

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat

Pengertian peradaban



1. Menurut Syed Naquib Al-Attas, peradaban itu ialah keadaan kehidupan insan bermasyarakat yang telah mencapai taraf kehalusan tatasusila dan kebudayaan yang luhur bagi seluruh masyarakatnya.

2. Ahmad Bek Kamal menjelaskan kebudayaan yaitu menekan aspek daya usaha ke arah mengeluarkan masyarakat dari pada suasana hidup liar atau nomad kepada hidup berpendidikan dan pembentukan moral tanpa mengira sama ada di Timur mahupun di Barat.

3. Edward L. Farmer mendefinisikan bahawa peradaban adalah entiti atau unit budaya yang terbesar dalam organisasi manusia yang terdiri daripada perkongsian norma-norma sosial, tradisi dan institusi-institusi yang berterusan.









Perbedaan peradaban dan kebudayaan



Ahli falsafah Jerman, Oswald Spengler membedakan istilah peradaban dengan kultur. Menurutnya apabila masyarakat atau empire berada pada zaman kegemilangan, ciri-ciri sosial dan intelektual masyarakat terserlah, menganggapnya sebagai kultur. Apabila kerajaan itu melalui zaman kegemilangan, masyarakat itu tidak lagi progresif, tidak berubah dan tidak aktif dikenali sebagai kebudayaan.



. Weber pula membahagikan kebudayaan itu kepada dua iaitu kebudayaan spritual dan kebudayaan kebendaan. Kebudayaan spritula yaitu budaya itu sndiri, sedangkan Kebudayaan kebendaan adalah peradaban.



Satu pembahagian yang teliti dan menarik dikemukakan oleh Carrol Quigley yang cuba membezakan konsep peradaban dengan konsep kumpulan, masyarakat dan kumpulan besar. Anggota dalam kumpulan besar (collections), boleh berkumpul bersama di sesuatu tempat pada bila-bila masa namun mereka tidak mempunyai hubungan yang akrab. Anggota dalam kumpulan (groups) mengenali antara satu sama lain dan mereka dapat membedakan antara satu sama lain seperti warga kampus dan ahli dalam disebuah parti politik. Apabila seseorang memegang nilai-nilai bersama, maka lahirlah budaya. Menurut Quigley, masyarakat itu terbahagi kepada dua yaitu masyarakat parasitic dan masyarakat producing. Masyarakat parasitic merupakan masyarakat sara diri seperti orang Eskimo manakala masyarakat producing melaksanakan aktiviti pertanian yang akhirnya mencipta pelbagai teknik atau inovasi seperti masyarakat China. Jadi masyarakat berperadaban menurut Quigley ialah masyarakat producing yang mempunyai sistem tulisan dan menjalani kehidupan bandar seperti masyarakat China dan Aztec.

Syirazi mendefinisikan peradaban sebagai sesuatu kekuasaan, kehebatan, kemakmuran dan kemajuan sesuatu bangsa dan pemerintahan yang menjurus kepada perbahasan tentang sejarah keilmuan, kemajuan industri dan pembangunan ekonomi sesebuah negara.

Dari tinjauan perbedaan di atas (juga terhadap tinjauan terhadap teori-teori peradaban pada posting sebelumnya) setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita cirikan dari perbedaan peradaban dan kebudayaan.

1. Peradaban (hadharah, civilization) berakar pada ide tentang kota. Kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.

2. Kebudayaan (culture, tsaqafah) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat.

3. Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya. Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia.

4. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi tidak efektif secara sosial.

5. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.

6. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur dari pencapaiannya.

7. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial (dalam terminologi Bennabi) atau inovasi sosial (dalam terminologi Drucker) yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.

Persamaan peradaban dan kebudayaan

Istilah Kulture digunakan bagi merujuk kepada makna peradaban dalam bahasa Jerman. Istilah tersebut membawa maksud kepada sumbangan manusia dalam pelbagai bidang seperti penghasilan dalam bidang seni, penghasilan buku dan sebagainya yang tidak ada kaitan dengan perkembangan masa. Sarjana seperti Johann Gottfried von Herder pada abad 18 cuba mempertahankan perkataan kulture kerana istilah ini menekankan keunikan budaya bangsa Jerman, dan tidak boleh diadaptasikan dalam bahasa Inggeris daripada Jerman. Hal ini kerana kulture dalam bahasa Inggeris dan Perancis lebih merujuk kepada makna budaya.

Apakah peradaban dan kebudayaan berbeda ? Kalau kita perhatikan, kata peradaban dalam bahasa Indonesia berkonotasi

dengan pengertian adab, kesopanan, kesantunan serta kehalusan. Sedangkan budaya dalam pengertian yang terkenal diartikan sebagai seluruh hasil cipta, rasa dan karsa manusia, setidaknya begitu yang dipahami waktu sekolah dulu. Dalam konteks ini budaya melingkupi seluruh aspek kehidupan manusia. Dunia melayu menggunakan katat am adun untuk memaknai peradaban, sebuah kata yang berakar pada bahasa Arab.Menurut penjelasan ‘Effat al Sharqawi, pembedaaan antara kebudayaan dan peradaban dalam bahasa arab bisa ditelusuri dari makna hadharah, tsaqafah danm adani ah. Hadharah berakar pada katahadhara yang berarti hadir, hadir dalam kondisi baik. Di sini termuat indikasi ruang dan kebaikan. Hadharah berarti hidup menetap di kota sebagai lawan daribadw yang berarti desa, dusun, pengembara.

Tsaqafah berkonotasi dengan aspek ide. Tsaqafah berakar pada pengertian memahami secara mendalam, orang yang cerdik dan cermat dan cepat belajar. Sedangkan madaniyah terkait dengan aspek-aspek kehidupan kota,madi nah.Dalam bahasa Inggris dibedakan antaracult ure danci vi li zati on.Cul t ure berakar pada pertanian, yang kemudian dimaknai sebagai bentuk ungkapan semangat mendalam suatu masyarakat, mencirikan apa yang dirindukan oleh manusia, yang terefleksi pada seni, moral dan religi.Ci vi li zati on berakar padacivitas (kota),ci vil it y (kesopanan), yang kemudian dimaknai sebagai manifestasi kemajuan mekanis (teknologis), mencirikan apa yang digunakan oleh manusia, yang terefleksi pada politik, ekonomi dan teknologi.

Dalam kata-kata Will Durant, civilization is social order promoting cultural creation.Ibn Khaldun menggunakan terminologi ‘umran untuk menggambarkan organisasi sosial manusia. Pengertian ‘umran menurut Ibn Khaldun ini, berdasar keterangan Louy Shafi, dipengaruhi oleh penggunaan akar katanya oleh al Qur’an. Al Qur’an menggunakan akar kata ‘amara mengacu pada kemunculan kehidupan sosial pada pada area tertentu sebagai akibat menentapnya satu kelompok manusia (surat Hud 61).

Makna kedua (surat Rum 30) mengacu pada konstruksi berbagai fasilitas yang diasosiasikan dengan kehidupan sosial yang maju dan superior. ‘Umran ini dibedakan menjadi ‘umran badawi (bedouin culture) dan ‘umran hadhari (civic culture). Kehidupan badawi dicirikan oleh kesederhanaan, kebebasan, persamaan, keberanian spontan, kegembiraan dan kohesifitas (’ashabiah). Kehidupan hadhari dicirikan oleh kompleksitas, pembatasan (restriksi), pembedaan (inequality), menahan diri (inhibitation), kecanggungan (clumsiness) dan interest pribadi (self interest). Perubahan sosial masyarakat mengarah pada ciri-ciri kehidupan hadhari. Tetapi pencapain hadharah juga merupakan awal kejatuhan masyarakat secara etis, yang kemudian menjadi kejatuhan secara sosial-material.Bennabi mendefinisikan peradaban sebagai keseluruhan sarana moral dan material yang membuat masyarakat memberikan jaminan sosial (ad dhamamat al ijtima’iyah) yang diperlukan oleh anggotanya untuk kemajuan. Atau ia juga mendefinisikan peradaban sebagai objektifikasi kehendak dan kemampuan masyarakat dalam konteks ruang dan waktu. Mengenai kebudayaan, ia membandingkan kebudayaan sebagai jaringan darah yang mensuplai darah kepada organ-organ tubuh. Dalam idenya mengenai orientasi budaya manusia untuk membangun peradaban ia mencirikan muatan kebudayaan itu dengan muatan etis, muatan estetis, muatan logika pragmatik dan muatan industri(shina’ah - aspek rekayasa, engineering).

Sebuah polemik pernah terjadi antara Malik Bennabi dengan Sayyid Qutb. Sayyid Qutb pernah berencana menerbitkan buku yang akan membahas tentang menuju masyarakat Islam yang berperadaban. Tetapi kemudian ia merubah menjadi menuju masyarakat Islam, dengan menghilangkan atribut berperadaban. Bennabi mengkritik ini karena menghilangkan substansi permasalahan yang sesungguhnya pada masyarakat Islam. Dalam Ma’alim fi Thariq, Petunjuk Jalan, Sayyid Qutb menyebut seseorang sebagai muslim Perancis telah memberikan kritik terhadapnya. Kemudian ia menjelaskan substansi yang dimaksudkan olehnya, dalam pemahamannya Islam merupakan kulminasi sifat beradab manusia atau Islam sendiri sama dengan peradaban. Polemik ini mudah kita pahami dengan memahami perbedaan antara peradaban dan budaya (atau hadharah dan tsaqafah). Yang dirujuk oleh Qutb adalah Islam sebagai nilai. Sedangkan yang dirujuk oleh Bennabi adalah manifestasi Islam dalam sejarah dan masyarakat.Pada sisi lain Sa’id Hawwa dalam bukunya Agar Kita Tidak Dilindas Zaman menggunakan tiga terminologi hadharah, tsaqafah dan madaniyah untuk merujuk makna yang berbeda-beda. Hadharah adalah kata terluas untuk mengacu pada aspek sosio-historis kelompok manusia. Sisi spiritual, nilai, seni, ilmu diwakili oleh tsaqafah. Sedangkan aspek material diwakili oleh kata madaniyah.Dari tinjauan perbedaan di atas (juga terhadap tinjauan terhadap teori-teori peradaban pada posting sebelumnya) setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita cirikan dari perbedaan peradaban dan kebudayaan.

1.Peradaban (hadharah, civilization) berakar pada ide tentang kota. Kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek

kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.

2. Kebudayaan (culture, tsaqafah) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu,

seni dan agama suatu masyarakat.

3. Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras- kontras antara kebudayaan dan peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya. Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia.

4. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi identitas kulturalnya. Nilai- nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi tidak efektif secara sosial.



5.Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas

dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di

dunai pemikiran.

6. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur

dari pencapaiannya.

7.Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial (dalam terminologi Bennabi) atau inovasi sosial (dalam

terminologi Drucker) yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya menerima dan

mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.

1.

KEBUDAYAAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural- Determinism. kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Wujud Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. Komponen Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:Kebudayaan material, Kebudayaan nonmaterial

Referensi



PERADABAN

Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat "kompleks": masyarakat yang mempraktikkan pertanian intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya lebih digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.Budaya atau

kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitubuddhayah, yang merupakan bentuk jamak daribuddhi (budi atau akal)

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebutcul t ure, yang berasal dari kataLati nCol ere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Katacult ure juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Pengertian kebudayan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalahCul t ural -Det ermi ni sm. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagaisuperorgani c. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur- struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda- benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

PeradabanIstilah peradaban dalam bahasa Inggris disebutCi vi li zati on. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan

pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.



keraton buton yang dikelilingi oleh benteng terbesar didunia yang di dalamnya masih dihuni oleh keturunan sultan bserta masyarakatnya layaknya sebuah kerajaan dahulu kala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar